Mengapa Rasul Menyuruh Kita untuk Memotong Kuku dan Mencukur Bulu Kemaluan?
Bulu kemaluan bisa menjadi sarang kutu-kutu kecil serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan
SERAMBI UMMAH.COM - PENELITIAN-penelitian kedokteran mengungkapkan kepada kita bahwa kuku yang panjang dapat mengundang penyakit, karena jutaan kuman akan bersarang di bawahnya.
Penelitian kedokteran juga mengungkapkan bahwa membiarkan panjang bulu kemaluan adalah salah satu faktor penyebab penyakit. Bulu kemaluan bisa menjadi sarang kutu-kutu kecil serta menyebabkan luka dan peradangan pada daerah di sekitar kemaluan.
Penemuan ini menjelaskan kepada manusia sebagian hikmah di balik hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, yaitu hadits tentang sunnah-sunnah fithrah yang diwasiatkan oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam kepada manusia.
Hadits ini adalah pondasi kebersihan individu. Al-Imam Muslim telah meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,
“Sepuluh perkara yang merupakan fithrah: merapikan kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (ketika berwudhu), memotong kuku, membasuh ruas jari-jemari (ketika berwudhu), mencabut bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan istinja’ (membersihkan kemaluan setelah buang air,” (HR. Muslim). (ipc)