9 Ulama Sufi dan Jihad Mereka dalam Perang Salib

Editor: Halmien
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SERAMBI UMMAH.COM - SIAPA saja yang mengkaji mengenai Perang Salib, ia tidak bisa mengesampingkan peran para ulama sufi selama peristiwa tersebut. Hal itu dikarenakan mereka para sufi memiliki peran amat besar dalam gerakan jihad melawan pasukan Salib.

Ditegaskan oleh Syauqi Dhaif,”Sesungguhnya orang-orang zuhud kami, orang-orang sufi kami, mereka berpandangan bahwa termasuk kesempurnaan tashawuf mereka dan zuhud mereka adalah berjihad terhadap musuh dan melakukan ribath di perbatasan hingga jika perang dikumandangan mereka masuk dalam barisan memerangi musuh agama yang hanif ini dan mencari syahid.” (Ahsr Ad Dual wa Al Imarat Mishr wa Syam, hal. 3)

Sebagaimana para sufi sejak masa Daulah Zankiyah hingga Mamalik amat sigap dalam merespon pertempuran melawan pasukan Salib yang memasuki negeri mereka.

Demikian juga ribath, bangunan tempat para sufi tinggal dan melaksanakan ibadah juga berfungsi sebagai tempat mereka berjaga. Sehingga ketika jihad dikumandangkan mereka segera bergabing dengan para mujahidin. (lihat, Al Bidayah wa An Nihayah, 13/58)

Nuruddin Zanki serta Shalahuddin sendiri telah menjalin hubungan baik dengan para tokoh sufi, mereka menjadikan para sufi sebagai pendukung dalam menjalankan tugas jihad melawan pasukan Salib.

Dalam hal ini, beberapa ulama sufi yang memiliki kontribusi dalam jihad melawan pasukan Salib. Diantaramereka adalah:

Hayat bin Qais Al Harrani

Nuruddin Zanki gemar mengunjungi Hayat bin Qais Al Harani. Disamping bertabaruk, ia juga meminta doa kepada ulama sufi ini. Ulama inilah yang memberi dukunag Nuruddin dalam jihad melawan pasukan Salib dan ia selalu berdoa untuknya. (Lihat, Siyar A’lam An Nubala, 15/371)

Abu Al Hasan Al Maqdisi

Abu Hasan Al Maqdisi adalah seorang ahli sejarah dan sesorang sufi yang juga meninggalkan sejumlah karya. (Lihat, Mu’jam Al Muallifin, 3/413)

Ulama sufi ini juga ulama yang sering dikunjungi oleh Nuruddin Zanki. Al Maqdisi yang mendorong Nurruddin agar membebaskan Al Azzaz. Tidak hanya sebatas itu, setelah berhasil meyakinkan Nuruddin mengenai serangan terhadap kota ini, Al Maqdisi pun memberi petunjuk mengenai strategi dalam memperebutkan benteng di kota tersebut. (Bughyah Ath Thalab, 1/4419)

Syeikh Raslan Ad Dimasqi

Ribath Syeikh Ruslan Ad Dimasqi dibangun di luar pagar kota Suriah. Posisinya seperti bangunan untuk penjagaan yang memiliki penjaga perbatasan yang setiap malam mengelilingi luar pagar Damaskus setelah gerbangnya ditutup. Dengan demikian tidak ada musuh yang dapat melakukan serangan secara tiba-tiba. Para murid hilir mudik ke ribath guna mempelajari pengetahuan agama, juga berlatih tata cara berperang. (Lihat, Siyar A’lam An Nubala, 15/144)

Abdurrahman Al Halhuli

Syeikh Abdurrahman Al Halhuli adalah salah satu ulama sufi, yang mana saat itu bersama Syeikh Yusuf Fandalawi seorang ulama faqih Maliki, ketika pasukan Salib sudah berada di posisi lebih dekat. Akhirnya kedua ulama ini menyongsong pasukan Salib untuk melakukan perlawanan, sampai kedua-duanya terbunuh. (Al I’tibar, hal, 127)

Halaman
12