Ikhwan Memesona itu Haram

ia posting banyak membahas tentang syiar islam serta dakwah terkini. Shakila juga berkomunikasi dengannya lewat pesan pribadi

Editor: Halmien

Setibanya di rumah, Shakila mengambil benda layar putih seukuran telapak tangan yang terhubung dengan dunia maya itu, mencari nama Fauzi, dan memilih tombol delete contact.

“Fauzi, maafkan aku. Mungkin ini juga bukan cinta tapi nafsu!” Shakila menghapus pertemanannya dengan Fauzi, demi cinta.
Betapa pun indahnya pesona seorang ikhwan ketika belum halal, maka ia tetap tidak halal. Shakila berusaha menaati perintah Allah untuk menjauhi zina; sebab zina bukan hanya persetubuhan. Zina mata dengan melihat yang diharamkan, zina tangan dengan menuliskan sesuatu yang memudharatkan, serta indera tubuh lainnya. Ada lagi zina terbaru; zina pikiran. Berimajinasi bahwa seseorang itu telah kita miliki, mencipta daya khayal fantasi, tentu tidak akan dibenarkan dalam islam.

Malam ini, Shakila memandang langit yang tiada berbintang. Perihal jodoh telah ia serahkan sepenuhnya pada pemilik-Nya. Meskipun telah menghapus beberapa ikhwan yang sempat bersemayam di hatinya, semua dikarenakan rasa cinta pada Sang Maha Cinta. Bukankah lebih baik saling bertemu dalam do’a, berujar tasbih tahmid memuji keagungan-Nya, maka suatu hari nanti, insyaaAllah jodoh terbaik akan datang. Asal mau memantaskan diri dulu; berlaku santun, berujar baik, dan benar.

“Ikhwan memesona itu haram ….” ujarnya sembari tersenyum. (ipc)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

Ikhwan Memesona itu Haram

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved