Edisi Cetak
Pelangi untuk Bidadari
SORE nan sejuk di sebuah kampus di Kota Banjarbaru. Hawa lembut memasuki relung hati seorang mahasiswi yang lagi duduk santai di sebuah gazebo
Editor:
Sudi
***
“Nak, acaranya sudah dimulai,” teguran Ibu mengagetkan Syafa yang duduk termenung di dalam kamar dengan balutan indah baju pengantin cantik bagaikan bidadari suci.
Rekaman kenangan-kenangan masa lalu sejenak terhenti. Hati Syafa sekarang benar-benar gemetar mendengarkan seorang laki-laki lagi mengucapkan ijab qabul pernikahan. Dalam ijab qabul itu indah bergaung terucap namanya.
Siapa gerangan laki-laki itu? Dialah laki-laki beruntung, laki-laki yang pernah menjadi pelangi di hati Syafa. Pelangi yang sekarang tidak hanya bisa dipandangi, tetapi dapat tergapai oleh tangan. Bersama merajut mimpi, berjalan saling menopang untuk meraih surga-Nya. (*)