Halloween, Tak Perlu Ditiru Muslim
Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili
Pada saat ini, mereka mengadakan perayaan untuk dewa matahari dan penguasa yang mati. Matahari mengucapkan terima kasih atas hasil panen, dan memberikan dukungan moral untuk menghadapi “pertempuran” dengan musim dingin. Pada zaman kuno, orang-orang kafir membuat pengorbanan hewan dan tanaman untuk menyenangkan para dewa.
Mereka juga percaya bahwa pada 31 Oktober penguasa (Tuhan) yang mati mengumpulkan semua jiwa-jiwa orang-orang yang telah meninggal pada tahun itu. Jiwa-jiwa setelah kematian, akan tinggal di dalam tubuh binatang, maka pada hari itu, menurut mereka, tuhan akan mengumumkan bentuk yang seharusnya diterima oleh mereka selama tahun berikutnya.
Hampir semua tradisi Halloween punya background sejarah budaya pagan kuno, atau paling nggak budaya Kristen. Dari sudut pandang Islam, kepercayaan ini sama dengan bentuk penyembahan berhala. Tak beda jauh dengan apa yang dilakukan orang-orang jahiliyah di jaman pra-Islam.(kmng)