Ulama Pewaris Nabi Vs Ulama Suu’
merupakan sebuah keharusan dan kemuliaan sebagaimana hadist yang berbunyi tuntutlah ilmu dari ayunan hingga liang lahat
Keberadaan ulama suuk ini bukanlah sesuatu yang mengada-ngada, akan tetapi keberadaannya memang benar benar ada ditengah kehidupan kaum muslimin. Keberadaan ulama suuk ditengah kaum muslimin sering kali menyesatkan ummat dari ajaran islam yang sebenarnya dengan statemen dan pendapatnya yang ngawur serta sering kali mengaburkan maksud dan tujuan dari nash-nash syar’i. perkara perkara yang sudah jelas status hukumnya dalam tinjauan syari’at islam oleh ulama suuk ini dengan segenap kesombongan intelektualitasnya diramu diolah dan digoreng sedemikian rupa hingga merusak tatanan agama islam yang sudah paripurna ini.
Ada pula ulama suuk yang yang selalu bersama setannya dalam dunia mistik, ulama suuk ini model ini tidak terlalu menggeluti dunia ilmiah, akan tetapi yang ia geluti adalah dunia mistik kebatinan, riwayat hidupnya dipenuhi oleh cerita ngawur tak masuk akal, seperti kebal, bisa menghilang, mengetahui perkara-perkara gaib, sudah bebas dari kewajiban syari’at karena sudah mencapai tingkat ma’rifat tidak perlu lagi sholat, puasa dan kewaiban-kewaiban lain, dan banyak dongeng-dongeng lain yang sungguh tak bisa diterima akal.
Prilaku ulama suuk sungguh sangat bertolak belakang dengan ulama rabbany pewaris para nabi harapan kaum muslimin. Kehidupan ulama rabbany dihiasi dengan ketekunan, kesungguhan dalam menuntut ilmu dan mengamalkannya. Ulama rabbany senantiasa menghiasi hidupnya dengan khasyah kepada Allah selalu menjaga lisannya dari kata-kata kotor, ulama rabbany selalu dan senantiasa berusaha untuk meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah dengan beribadah secara sungguh-sungguh. Ulama rabbany juga selalu dan senantiasa berusaha meningkatkan kapasitas keilmuannya dengan belajar, membaca dan bertanya kepada yang lebih ahli. Ulama rabbany senantiasa menulis setiap ilmu yang dia peroleh hingga lahirlah kitab-kitab karangan mereka yang bermanfaat bagi kaum muslimin sampai hari ini, Ulama rabbany sangat berhati-hati dan selalu mengharapkan bimbingan Allah dalam setiap statemen atau pendapat maupun fatwa yang akan dikeluarkannya.
Mari kita telaah kembali jejak kehidupan para ulama rabbany dalam literature-literatur khazanah keislaman, sungguh kita akan mendapatkan hikmah dan mauizhoh yang besar manfaaatnya bagi kehidupan kita. Dimana hikmah dan mauizhoh itu tidak akan kita temukan dalam jejak kehidupan ulama suuk, akankah kita mendapatkan cerita-cerita mistik tak masuk akal tersebut dalam sejarah hidup ulama rabbany masa lalu seperti imam-imam mazhab atau muhaddisin? Jawabannya tentu saja tidak!!!
Sesungguhnya ulama suuk itu bukanlah ulama pewaris para nabi harapan kaum muslimin, akan tetapi karena kebodohan yang masih menyelimuti kaum muslimin hingga tertipulah kaum muslimin dengan kamuflase ulama suuk. Sesungguhnya ulama rabbanylah yang Allah maksud dalam firmanNya sesungguhnya hamba Allah yang takut kepada Allah adalah para ulama dan juga yang dimaksudkan oleh Rasul dalam hadistnya ulama adalah pewaris para nabi. Wallahu a’lam bissowab. Semoga bermanfaat. (emc)