Yusuf Burke, Seorang Insinyur Amerika Temukan Islam di Indonesia
Saya belajar sedikit di perguruan tinggi ketika saya sedang mempersiapkan untuk kelas agama dan saya mengerti dasar-dasar Islam
SERAMBI UMMAH.COM - SAYA dibesarkan di New York sebagai seorang Katolik untuk seluruh hidup saya, dari mulai sekolah, saya selalu masuk ke sekolah Katolik.
Ayah saya bekerja, dan pekerjaannya itu mengharuskannya untuk melakukan perjalanan ke Malaysia. Sehingga ia memiliki beberapa teman Muslim. Saya mengerti sedikit tentang Islam dan Muslim dari ayah. Beberapa dari teman ayah yang muslim, selalu berkunjung ke rumah kami beberapa kali. Saya tertarik pada perbedaan budaya serta perbedaan agama.
Temukan Islam di Negara Indonesia, Putuskan Jadi Muslim
Saya belajar sedikit di perguruan tinggi ketika saya sedang mempersiapkan untuk kelas agama dan saya mengerti dasar-dasar Islam, tapi saya tidak mengerti banyak sampai saya harus pergi dan tinggal di Indonesia.
Saya belajar sebagai seorang insinyur sekitar 2 tahun setelah lulus dari sekolah, saya bergabung dengan tim General Electric energi sebagai insinyur lapangan, dan saya bepergian ke luar negeri untuk bekerja di proyek pembangkit listrik, membangun pembangkit listrik pada dasarnya.
Negara muslim pertama yang saya kunjungi adalah Indonesia, pada tahun 1994. Saya benar-benar menikmati bertemu orang-orang di sana. Mereka adalah orang-orang yang indah, sangat ramah, sangat terbuka, dan bersedia untuk terlibat percakapan dengan saya, walaupun saya adalah warga asing.
Saat itu saya mulai belajar tentang Islam, dan saya masuk Islam pada tahun 1996. Saya menikah dengan istri saya tak lama setelah itu, maka kami melakukan perjalanan sedikit lebih lama ke beberapa negara, seperti Malaysia, Singapura, Australia dan Thailand. Dan akhirnya kami memutuskan untuk menetap di Indonesia pada tahun 2002.
Saya pikir, saya memiliki pemahaman yang baik tentang Katolik. Yang membawa saya menuju Islam adalah karena agama islam sangat logis, dan sebagai seorang insinyur, saya menghargai itu. Ketika saya membahas Islam dan tinggal di antara umat Islam, saya merasakan persaudaraan yang sangat kental, mereka saling berbagi satu sama lain.
Hal itu juga yang membuat saya benar-benar tertarik kepada Islam. Saya belajar lebih banyak mengenai Islam ketika saya pergi ke Australia dan Malaysia, saya mengambil kelas keagamaan, dan apa yang mereka sajikan kepada saya, benar-benar memukul saya karena ini adalah cara yang benar.
Respon dari Keluarga
Reaksi keluarga jelas terkejut, ketika mengetahui saya telah menjadi muslim. Tapi saya pikir mereka mengerti bahwa ini adalah keputusan saya. Mereka sangat berpikiran terbuka. Saya pikir mereka memiliki rasa hormat yang baik bagi semua orang. Saya pikir mereka melihat apa yang saya sembah adalah benar dan mereka dapat menghargai akan hal itu.
Saya perlu menjelaskan kepada mereka mengapa saya melakukan hal ini, dan mungkin menghilangkan beberapa kesalahpahaman yang kita miliki di sini di Amerika Serikat tentang Islam. Alhamdulillah mereka dapat menerima penjelasan yang saya sampaikan, dan mereka benar-benar mendukung langkah yang saya lakukan.
Jadi Direktur Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR)
SAAT ini, saya seorang direktur lokal dari Dewan Hubungan Islam Amerika (CAIR). Kami adalah sebuah kelompok advokasi untuk Muslim Amerika, pada dasarnya kami mencoba untuk menghilangkan beberapa kesalahpahaman di Amerika Serikat, dan kami mendukung hal apapun yang berhubungan dengan kebebasan sipil atau masalah hak-hak sipil.
Berjuang, Agar Islam Dapat Diterima di Amerika