Batuk Berjamaah di Masjid Nabawi
Pelaksanaan salat di Masjid Nabawi, Madinah, beberapa hari terakhir, persisnya pascawukuf, terasa lebih bising.
SERAMBIUMMAH.COM,MAKKAH - Pelaksanaan salat di Masjid Nabawi, Madinah, beberapa hari terakhir, persisnya pascawukuf, terasa lebih bising. Bukan karena jamaah tak khusyuk shalat. Penyebabnya, karena begitu banyak jamaah terserang ISPA, infeksi saluran pernafasan atas.
Walhasil, sepanjang shalat berjamaah, batuk terdengar saling bersahutan tiada hentinya. Pengalaman tim Media Center Haji (MCH) Madinah, shalat di Nabawi, Kamis (16/10/2014), setiap bangun sehabis sujud, suara batuk bak orkestra.
Nyaris semua jemaah mengendorkan tenggorokannya yang gatal. Suaranya cukup keras. Setelah itu berangsur mereda, namun tidak berhenti sama sekali. Sebab jemaah yang jumlahnya sampai ratusan ribu saling bergantian batuk. Begitu pula ketika bangun sehabis ruku'. Begitu banyak jamaah kompak batuk tak berkesudahan.
Masjid Nabawi selalu disesaki jemaah setiap tiba waktu shalat wajib. Masjid berkapasitas 800.000 ribu orang itu, dipadati jemaah dari berbagai negara. Seperti Indonesia, India, Pakistan, Azerbaijan, Kazarstan, Afrika, Mesir, Turki, Malaysia, dan negara-negara lain.
Sebagian besar jamaah melaksanakan sunnah arbain, shalat wajib 40 waktu tanpa terhenti. Mereka juga melaksanakan shalat sunah dan berkunjung ke Raudhah. Praktis selama 24 jam, masjid tidak pernah sepi dari jamaah.
Soal batuk ini, dokter Agus Hidayat, spesialisasi paru yang bertugas di Balai Pengobatan Haji Indonesia Daerah Kerja Jeddah, pernah berseloroh. Menurutnya, haji "tidak afdol" kalau belum batuk.
"Biasanya kalau musim haji selesai, batuk sahut-sahutan. Jadi ada anekdot 'haji belum lengkap, belum afdol, kalau belum batuk'," kata dokter Agus Hidayat.