Edisi Cetak
Pohon Kariwaya
POHON Kariwaya adalah pohon yang berwarna abu-abu agak kemerah-merahan. Pohon tersebut bisa merambat ke pohon yang lain yang dekat dengannya.
Semua jenis makanan itu akan diletakkan di bawah pohon Kariwaya, sebagai sesajen untuk makhluk gaib yang ada di pohon Kariwaya itu. Melihat kejadian itu aku langsung pergi ke rumah ustadz Jamal untuk melaporkan kejadian ini. Aku tahu bahwa apa yang dilakukan oleh para warga itu akan merusak akidah mereka.
Para warga desa mulai melangkahkan kakinya untuk pulang.
“Tunggu...” Teriak Ustadz Jamal.
“Apa yang kalian lakukan di pohon kariwaya ini?” Lanjutnya.
“Begini ustadz..., kami sedang menyerahkan sesajen berupa ayam hitam yang sudah dipanggang, bubur, kopi pahit dan lainnya untuk makhluk halus yang menghuni pohon Kariwaya ini.” Sahut seorang warga.
“Agar kampung kita tidak diganggu jin yang menghuni pohon ini.” jelasnya.
“Astagfirullah...!” Ustadz Jamal menggelengkan kepalanya. “Akan lebih baik seandainya semua makanan itu dimakan saja, agar tidak mubazir.” kata ustadz Jamal.
“Tapi ustadz...” sanggah seorang warga.
“Makhluk halus atau jin itu memang ada di dunia ini, mereka juga ciptaan Allah, sama seperti kita. Benar, bahwa jin bisa masuk ke benda padat seperti batu dan bisa menghuni pohon seperti pohon kariwaya ini. Namun, kita tidak perlu takut, kecuali kepada Allah. Kalau kita selalu bertakwa kepada Allah, patuh kepada-Nya dan selalu ingat kepada Allah, niscaya kita tidak akan diganggu mahluk halus itu.” Jelas ustadz Jamal panjang lebar.
“Baik saya akan buktikan pada kalian.” Kata ustadz Jamal sambil meminjam parang milik salah seorang warga. Beliau membacokkan parang tersebut ke tubuh pohon Kariwaya beberapa bacukkan hingga terkelupas. Dan ustadz Jamal mencabut anak pohon Kariwaya. Karena ustadz Jamal tahu, kalau para warga tidak berani melukai pohon Kariwaya sedikit pun. Apa lagi sampai mencabut anak dan menebang pohon Kariwaya.
“Kalian sudah melihat apa yang aku lakukan? dan saya tidak kenapa-napa!” ucap Ustadz Jamal.
“Kalian harus yakin, segala sesuatu tidak akan bisa memudharatkan kecuali Allah yang menghendaki,” kata Ustadz Jamal.
“Oh... benar juga ya.” Gumam para warga.
Sejak saat itu warga Desa Jaro tidak takut lagi dengan pohon kariwaya yang dikenal dengan penuh misteri. Bagi mereka pohon itu sama saja dengan lainnya. Hanya saja ukuran batang pohonnya yang besar dan bentuknya yang menyeramkan dengan rimbun daun serta rambut yang menjulur dari atas hingga permukaan tanah. (*)